ONEKLIK sport | Dua hari pasca tragedi kerusuhan massal usai pertandingan Arema vs Persebaya yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang membuat ratusan suporter meninggal dunia, para pemain dan pelatih tim tuan rumah buka suara.
Kerusuhan tersebut mengakibatkan ratusan nyawa hilang. Gas air mata disinyalir menjadi pemicu korban jiwa karena mengalami sesak, dan terinjak-injak karena panik saat gas air mata ditembakkan pihak keamanan.
Informasi terakhir berdasarkan rilis resmi dari Kapolri Jendral Sigit Listyo Sigit Prabowo, korban meninggal dunia mencapai 125 orang. Sementara, data korban dari berbagai sumber ada yang menyebutkan lebih dari 180, bahkan hingga mencapai 200-an orang.
Atas kejadian tersebut, pihak klub melakukan aksi tabur bunga di stadion. Mereka pun berbicara mengenai kronologis yang sempat terlihat di ruang ganti pemain saat terjadinya chaos. Salah satu yang angkat suara ialah pelatih Arema Javier Roca.
“Ada sekitar 20 orang yang masuk ke ruang ganti pemain untuk ditangani oleh dokter tim, dan 4 diantaranya meninggal dunia. Mereka meninggal dalam pelukan para pemain,” katanya dikutip dari regista, Senin (3/10/2022).
Abel Camara, salah satu pemain Arema, juga mengungkapkan hal yang sama berkenaan dengan situasi di ruang ganti pemain. Ia mengatakan, mereka ikut membantu para korban yang terkena gas air mata.
Bahkan, yang lebih memilukan, mereka menyaksikan secara langsung beberapa korban menghembuskan napas terakhir.
“Kami menampung orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata, dan meninggal tepat di depan kami. Kami memiliki sekitar 7 atau 8 orang yang akhirnya meninggal di ruang ganti,” katanya. (Eds)
Kuy, kepoin berita update lainnya dari media Onekliknews.com dengan join ke Grup Telegram “Onekliknews.com Update”. Klik link ini jika ingin bergabung https://t.me/onekliknews, Eeits tapi sebelumnya pastikan ponsel kamu sudah ada Aplikasi Telegram yaa.
Jangan lupa juga untuk Like Fanfage Facebook, Follow Instagram dan Subscribe channel Youtube One Klik News. Klik tulisan Biru Yaa gaes. . .