153 Orang Meninggal Dunia, Kerusuhan di Kanjuruhan Jadi Tragedi Sepak Bola Paling Kelam Kedua di Dunia

Bukan hanya Indonesia, Tragedi Kanjuruhan juga meninggalkan luka yang mendalam untuk penggemar sepak bola di seluruh dunia. Pasca tragedi yang menelan korban ratusan nyawa tersebut kini menyisakan sejumlah sanksi dari FIFA terhadap Indonesia.

ONEKLIK sport | Tragedi merenggut nyawa supporter kembali terjadi di Indonesia, kali ini terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menjadi home base Arema FC.

Kejadian tersebut saat BRI Liga 1 pekan ke-11 mempertemukan dua tim Jawa Timur, yakni Arema Malang versus Persebaya, yang dimainkan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) WIB malam.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan informasi terbaru hingga berita ini naik, dari panditfootball melansir jumlah korban meninggal dunia terus bertambah.

Informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, korban berjumlah 129 orang. Bahkan, ada yang menyebutkan korban meninggal dunia sudah mencapai 153 orang.

Total korban kerusuhan massal ini menjadi tinta kelam persepakbolaan Indonesia, maupun dunia. Pasalnya, Indonesia berada pada urutan kedua daftar kelam kematian di pertandingan sepak bola setelah pertandingan di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964. (Grafis rilis kepolisian).

Atas tragedi Kanjuruhan ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) kabarnya menghentikan Liga 1 2022/2023 untuk sementara, atau selama sepekan sambil menunggu hasil investigasi yang dilakukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengkonfirmasi langsung hal tersebut.

“Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” ujar Akhmad melalui laman resmi PT LIB.

“Keputusan tersebut kami umumkan setelah mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya, dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI.”

Kekecewaan

Kericuhan ini berawal dari kekecewaan Aremania atas hasil pertandingan tim kesayangannya. Terakhir, Arema kalah 2-3 dari Persebaya dalam tajuk Derby Jawa Timur. Atas hasil minor itu, suporter berang, dan rusuh. 

Sebagai reaksi kerusuhan itu kepolisian mengeluarkan gas air mata ke arah tribun yang membuat para suporter sesak, pingsan, dan meninggal dunia akibat kepanikan dan terinjak-injak.


Kuy, kepoin berita update lainnya dari media Onekliknews.com dengan join ke Grup Telegram “Onekliknews.com Update”. Klik link ini jika ingin bergabung https://t.me/onekliknews, Eeits tapi sebelumnya pastikan ponsel kamu sudah ada Aplikasi Telegram yaa.

Jangan lupa juga untuk Like Fanfage Facebook, Follow Instagram dan Subscribe channel Youtube One Klik News. Klik tulisan Biru Yaa gaes. . .

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

0 Komentar