ONEKLIK lifestyle, BELITUNG – Bonsai hasil kreasi para penggiat di Pulau Belitung ternyata memiliki harga selangit. Hal ini perlihat dalam pameran bonsai Belitung Expo 2023 di kawasan wisata Pantai Tanjunpendam.
Harga bonsai hasil kreasi penggiat di Belitung bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta. Namun kebanyakan pecinta yang mau membeli bonsai tersebut merupakan pecinta bonsai dari luar daerah.
Setidaknya ratusan bonsai terpajang dalam pameran yang digelar rutin dalam rangka Hari Jadi Kota Tanjungpandan (HJKT) ke-185. Bonsai tersebut merupakan hasil kreasi anggota Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Belitung.
Sekjen PBBI Cabang Belitung Hendrik Palit mengatakan, pada dasarnya kualitas bonsai hasil kreasi dari Belitung tak kalah dengan bonsai dari luar daerah.
“Ada juga temen-temen di sini yang sudah menguasai teknik pembuatan bonsai secara mendalam. Jadi setiap tahun ada pengingkatan kualitas dan kuatitas dalam setiap pameran,” sebut pria yang juga menjabat pengurus di DPP PPBI.
Pria yang juga mengantongi sertifikat nasional juri penilaian bonsai ini mencontohkan bonsai cemara udang hasil kreasi dari pria Manggar, Beltim. Menurutnya harga minimal bonsai berukuran large tersebut minimal Rp 50 juta.
“Kalau yang cemara udang itu 50 juta belum tentu dikasih. Karena bonsai ini kan hasil seni, jadi untuk patokan harganya agak susah,” kata Hendrik.
Selain itu, kata Hendrik Palit, beberapa bonsai dari Belitung yang ikut pameran di luar daerah juga pernah laku dengan harga Rp 15 juta dan Rp 30 juta. Hal ini membuktikan bahwa bonsai dari Belitung bisa bersaing dengan dari luar daerah.
“Ada yang terjual waktu ikut pamerah di Jawa, bonsai sapu-sapu seharga 15 juta dan jenis lainnya 30 juta. Yang beli penggemar dari luar,” tambah Hendrik Palit.
1 Komentar