SUNGAILIAT, ONEKLIKNEWS.COM – Tim Kelambit Satreskrim Polres Bangka meringkus tiga pria bernama Roma (26), Arifin alias Ifin (30) dan Roki (23) yang merupakan warga asal Palembang, Sumatera Selatan.
Ketiganya diringkus polisi karena diduga membobol dua sekolah dasar (SD) di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Sabtu (28/8/2021) malam. Dua pihak sekolah melaporkan peristiwa pencurian ke polisi usai kehilangan barang-barang berharga.
Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Ayu Kusuma Ningrum menyebutkan, pengungkapan kasus pencurian ini dilakukan setelah polisi menerima laporan dari dua SD. Setelah dilakukan penyidikan, polisi mengamankan dua orang, yakni Roma dan Roki.
Saat dilakukan penangkapan, keduanya sedang asik bermain game di salah satu warnet yang berlokasi di Jalan Timah Raya, Sungailiat. Keduanya mengaku melancarkan aksinya bersama satu orang lainnya, yakni Arifin alias Ifin.
Petugas kepolisian langsung ke lokasi Arifin biasa berada setelah mendengar introgasi terhadap kedua tersangka. Arifin diringkus saat sedang asik nongkrong di depan Warnet Pitches Sungailiat tak lama kemudian.
“Kita lakukan dan mendapatkan ciri-ciri tersangka. Alhamdulillah berkat kerjasama tim akhirnya ketiga pelaku berhasil kita amankan,” sebut AKP Ayu Kusuma Ningrum.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti hasil pencurian dari ketiga tersangka yang belum sempat dijual. Diantaranya 1 unit sepeda motor Honda Scoopy, 1 unit monitor Procom 14 in warna hitam, 1 unit printer Epson hitam, 4 unit kipas besar, obeng dan 3 buah lampu 30 Watt merek Philips.
“Korban mengalami kerugian hingga belasan juta. Tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP Tentang Pencurian dengan Pemberatan, ancamannya 5 tahun,” ujar AKP Ayu Kusuma Ningrum.
Sementara itu Roma mengaku melakukan pencurian tersebut dengan kedua temannya. Ia dan Arifin bertugas masuk ke dalam sekolah dan Roki berada di luar untuk memantau situasi.
“Waktu itu saya dan Ifin masuk ke dalam, Roki di luar bagian mantau. Kami masuk lewat pintu jendela yang kami congkel dengan obeng Panjang,” tutur Roma.
Hasil curian ketiganya lalu dijual melalui jejaringan sosial Facebook. Sedangkan barang yang belum sempat terjual disimpan di sebuah rumah kosong yang ada di kawasan Sungailiat.
“Uang hasil curian kita gunakan untuk main game di warnet, barang yang belum laku kami simpan di rumah kosong, rumah lama,” tambah Roma. (kbc/azm)