Tanjungpandan Masih Miliki 6 Hektar Kawasan Kumuh, Berada di 3 Kawasan Ini

Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem). (OneKlikNews.com/Faizal)

BELITUNG, ONEKLIKNEWS.COM – Tanjungpandan sebagai ibu kota Kabupaten Belitung masih memiliki 6 hektar kawasan kumuh pada 2021 ini. Bahkan kawasan kumuh mayoritas berada di kelurahan yang dekat dengan pusat kota.

Diantaranya yakni di Kelurahan Parit, Kelurahan Damai dan Desa Air Saga. Hal ini pula yang membuat Pemkab Belitung tidak ngotot untuk meraih Piala Adipura yang menandai kebersihan kota.

Bahkan pemkab juga menunda untuk mengikuti program adipura merupakan program nasional dan dilaksanakan setiap tahun. Program ini untuk mendorong kepemimpinan pemerintah kabupaten/kota dan membangun partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha, dalam mewujudkan sustainable city (kota berkelanjutan).

Yakni menyelaraskan fungsi pertumbuhan ekonomi, fungsi sosial, dan fungsi ekologis dalam proses pembangunannya dengan menerapkan prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).

“Inilah kenapa saya tidak ingin ikut program Adipura, salah satunya karena itu. Kita harus menyelesaikan predikat kota tanpa kumuh. Dan kalau kita sudah ikut predikat Adipura kan di dalamnya masih ada kota kumuh kan gak etis. Saya tidak mau seperti itu,” ujar Bupati Belitung Sahani Saleh kepada OneKlikNews.com, Jumat (3/7/2021).

Pria yang akrab disapa Sanem ini menjelaskan, jumlah kawasan dalam kategori kumuh ini jauh berkurang dibanding pada 2014 lalu. Saat itu luas kawasan kumuh di Tanjungpandan mencapai 111 hektar.

“Yang baru kita selesaikan dengan program Kotaku dan dari pusat ada program tanpa kumuh. Dari 111 hektar itu sekarang ini masih ada sekitar atau 6 hektar,” kata Sanem.

Pemkab akan fokus akan mengeluarkan tiga kawasan tersebut dari kategori kumuh. Sanem juga berharap tahun depan daerah ini bisa mengikuti program adipura.

“Selain tiga kawasan tadi, termasuk juga di Desa Air Saga yang kita buat jadi tempat wisata itu. Dan insyaallah tahun depan selesai dan tahun depan baru kita akan mengikuti penilaian predikat Program Adipura,” tandas Sanem. (co2)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.