BELITUNG, ONEKLIKNEWS.COM – Ketua DPD KNPI Kabupaten Belitung Muhammad Hafrian Fajar SM menyayangkan pembubaran Bazar Ramadhan menggunakan mobil Armored Water Cannon (AWC), Sabtu (8/5/2021) malam.
Sebelumnya, Pospam Pusat Kota Tanjungpandan yang terdiri dari tim gabungan terpaksa membubarkan kerumunan di bazar dengan menyemprotkan air. Bazar tersebut berlangsung di Jalan Endek, Kelurahan Kota, Tanjungpandan, Belitung.
Muhammad Hafrian atau Jarwo mengaku perihatin dengan pembubaran secara berlebihan dan merugikan pedagang UMKM. Pasalnya banyak pengunjung yang pergi tanpa membayar setelah terjadi pembubaran tersebut.
“Ketika membubarkan menggunakan semprotan mobil water cannon, ada Hp pedagang yang rusak, ada kaca yang pecah, ada mesin kopi yang rusak. Dan lebih parah banyak pengunjung yang bubar tanpa membayar makanan yang mereka makan karna berlarian membubarkan diri,” papar Jarwo kepada OneKlikNews.com, Minggu (9/5/2021) sore.
Ia juga mempertanyakan tindakan tim gabungan yang hanya berlangsung di Jalan Endek. Pasalnya pembubaran yang tergolong ekstrim tersebut tak dilakukan di tempat-tempat pusat keramaian lain.
“Saya rasa perlu melihat situasi dengan penuh dan adil jika kita bandingkan banyak pusat keramaian yang sama-sama berjuang membangkitkan perekonomian tetapi penertibannya tidak menggunakan water cannon. Dimana keadilan?” kata Jarwo.
Menurut Jarwo, mobil water canon lebih sesuai dalam pembubaran aksi kerumunan masa pendemo yang sudah tidak kondusif dan tidak bisa berkompromi atau berdialog serta brutal dan mengancam kearah kekerasan.
“Dari video yang saya lihat semalam, tanpa dengan berpikir panjang langsung menyemprotkan ke arah masyarakat. Seolah-olah masyarakat di Jalan Endek adalah aksi masa yang brutal. Lucu saja melihat situasi tersebut,” ujar Jarwo.
Menurutnya Jarwo, meski ada sedikit pelanggaran dari kepanitian menggunakan musik, namun hal itu masih biasa karena bazar tersebut selalu ramai pengunjung, yakni masyarakat.
Protokol Kesehatan
Ramainya pengunjung, jelas Jarwo, karena konsep dan kreativitas anak muda yang diusung sangat menarik. Selain itu penggunaan musik tak hanya ada di bazar ini. Menurutnya banyak lokasi lain yang juga menggunakan musik untuk menarik pengunjung.
“Saya tanya ke panitia langsung kenapa panitia menyelenggaran musik semalam. Jawab mereka karna banyak tempat yang berkegiatan hal serupa selain mereka yang di Jalan Endek,” sebut Jarwo.
Seharusnya pembubaran kerumunan tersebut dilakukan dengan cara lebih manusiawi. Tidak dengan cara-cara yang terkesan arogan menggunakan water cannon. Dan menimbulkan kerugian bagi para pedagang UMKM yang ada di bazar tersebut.
“Maksud saya harusnya jika ada pelanggaran ya selesaikan dengan baik dan bijak. Apalagi dengan anak muda yang berintelektual sebagai penerus bangsa, jangan sampai mereka timbul pikiran bahwa ada oknum arogan,” tambah Jarwo.
Jarwo menyadari dan mendukung penuh penerapan protokol kesehatan untuk menekan angka penyebaran Virus Corona, hal ini terbukti dengan kegiatan KNPI bagi-bagi masker gratis dan handsanitizer. Komunitas muda lainnya juga melakukan hal yang sama.
Bahkan, lanjut Jarwo, panitia pelaksana juga selalu mengimbau para pengunjung untuk selalu menggunakan masker dan menjaga jarak. Hal ini membuktikan para pemuda juga ikut berjuang melawan Covid-19.
“Jangan sampai ada pihak yang merasa kerja sendiri, anak muda pun ikut berjuang melawan pandemi. Panitia selalu menghimbau masyarakat yang berkunjung untuk tetap menggunakan masker dan menjaga jarak,” sebut Jarwo.
Jarwo memaparkan, pihaknya sudah mengantongi izin dari pemerintah terkait penggunaan lokasi bazar tersebut. Selain itu, KNPI juga melayangkan pemberitahuan kepada pihak berwajib.
“Jika ada pihak yang bilang bahwa Endek Street Market tidak ada izin, kami sudah mendapat izin dari pemerintah dari tanggal 18 April 2021 sampai dengan 8 Mei 2021 semalam penutupan,” ujar Jarwo. (azm)
Video detik-detik penyemprotan air menggunakan mobil water cannon!
Baca juga:
Tepergok Ngamar, Gadis Belia Berkerudung Ini Blak-blakan Alasan Mau Bersetubuh dengan Pacarnya