BELITUNG, ONEKLIKNEWS.COM – Lapas Kelas II B Tanjungpandan melaksanakan kegiatan pembinaan dan pelatihan dasar bonsai bagi warga binaan di Aula Utama Lapas, Sabtu (10/4/2021).
Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Belitung. Dalam pelatihan itu, PPBI Cabang Belitung mendatangkan para narasumber, serta juri yang pernah mengikuti event tingkat nasional.
Kasi Binapi Lapas Kelas IIB Tanjungpandan Giatja Hardiansyah memberikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini karena merupakan suatu hal yang positif.
Menurutnya, bonsai memiliki nilai ekonomis yang terbilang baik sehingga sangat tepat jika keterampilan ini dibagikan kepada WBP sebagai bekal mereka untuk terjun ke tengah masyarakat.
“Atas nama Lapas Kelas IIB Tanjungpandan saya sangat berterima kasih kepada seluruh panitia baik, Sub Seksi Bimbingan Kerja, maupun PPBI Cabang Belitung yang telah berkolaborasi dengan sangat baik untuk memberikan yang terbaik bagi WBP,” kata Giatja Hardiansyah, Sabtu (10/4/2021).
Ia berpesan kepada WBP yang mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh. Karena kegiatan ini merupakan kesempatan berharga untuk menambah skill atau kemampuan dan keterampilan.
Sementara itu Sekretaris PPBI Cabang Belitung Hendrik mengatakan bonsai merupakan seni dalam merangkai tanaman. Bonsai sebenarnya berasal dari China, tapi sangat berkembang di Jepang. Sehingga banyak teknik bonsai berasal dari Jepang.
Selain itu, kata Hendrik, bonsai sebagai miniatur pohon besar memang memerlukan perawatan intensif. Oleh sebab itu membutuhkan ketelatenan dalam penyiraman, pemberian nutrisi, serta perawatan lainnya.
Hal ini mengapa bonsai dibanderol dengan harga mulai jutaan rupiah. Di Indonesia sendiri pecinta bonsai tergabung dalam satu wadah yaitu Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI).
“Dalam PPBI Belitung, kita sering mengadakan kegiatan bersama seperti kontes, pelatihan bersama dan masih banyak lain. Pada sempatan kali ini PPBI Cabang Belitung melaksanakan kegiatan bersama Lapas Kelas IIB Tanjungpandan,” kata Hendrik. (*/dit)
